Esensi Tawakkal Dalam Kitab Al-Hikam

Salah satu kitab Tasawuf yang sedang booming di Indonesia untuk dikaji adalah kitab Al-Hikam karya Imam Ibnu Atha'illah as-Sakandary yang fenomenal. Di antara hikmah yang terdapat dalam kitab tersebut yaitu berbunyi:

أرح نفسك من التدبير, فما قام به غيرك عنك لا تقم به لنفسك
"Istirahatkanlah dirimu dari Tadbir (melakukan pengaturan-pengaturan)! Maka apa yang selainmu (Allah) telah melakukannya untukmu, janganlah engkau turut mengurusinya untuk dirimu!"

ARIKH ngasokno siro NAFSAKA ing awak dewe siro MINATTADBIRI saking ngatur.

Sebagai penumpang, kau hanya perlu duduk. Kau tak berhak mengatur sopir dan atau apalagi mengambil alih posisi sopir. Jika kau ikut mengatur sopir, artinya kau menganggap sopir itu tidak bisa melaksanakan kewajibannya sebagai sopir.

(sebab) FA MAA mongko utawi barang QOOMA kang wis jumenengi BIHI kelawan ma sopo GHOIRUKA liyane siro  ANKA saking siro.

Sebab sopir itu melek dan sudah tahu kapan ia harus menginjak gas dan rem. Sopir tahu kemana harus belok. Dan, tentu saja, sopir mempunyai aturan sendiri. Salah satu misal, jika ada dua tikungan dan sopir memilih kanan, alangkah tak sopan jika kau menyuruh belok kiri. Sopir tentu lebih paham, siapa tahu tikungan kanan jalannya lebih baik, dan tidak macet. Dan tikungan kiri yang kaunggap baik, siapa tahu saat itu sedang renovasi atau sedang macet.

iku LA TAQUM ojo jumeneng BIHI kelawan ma LINAFSIKA maring awak siro.

Itu sebabnya, sebagai penumpang yang baik, kau tidak berhak membuat aturan sendiri. Jangan sok yes mendikte sopir. Sebab bayangkan, jika kau jadi sopir terus masing-masing penumpang Pahala Kencana cerewet ikut mengatur sopir. Piye perasaanmu? 

Pemain sepak bola, tugasnya ya bermain. Sumpritan yang bawa tetap wasit. Pogba tidak boleh menentukan apakah sliding tekel yang dilakukan Arsene Wenger pelanggaran atau tidak. Fellaini tidak boleh bawa sumpritan ketika bermain. Yang boleh nyumprit hanya Pierluigi Collini. Sebab bayangkan, jika masing-masing dari tim Manchester City bawa sumpritan?!

Semua sudah diatur dan ada AD/ART sebagai mekanismenya. Sebagai penumpang ya tugasmu duduk, mungkin bisa melamun; memandang keluar jendela, ingat mantan. Gitu lebih oke. Biarkan sopir bekerja tanpa kau harus ikut-ikutan mengaturnya.

IN KANA WA LABUDDA MINATTADBIR, Kalau pun akhirnya kau terpaksa harus mengatur sopir, mengatur wasit, mengatur apa saja, maka ya FADABBIR ALLA TUDABBIR: Aturlah dirimu agar tidak usah ikut mengatur. Sebab sekali lagi, bayangkan… jika masing-masing dari tim Manchester City bawa sumpritan?!

Inti dari hikmah di atas bahwa Allah telah mengatur semua untuk diri kita, jadi kita tidak usah ikut campur mengurusinya, kita cukup melakukan kewajiban kita. Maka kita tidak perlu terlalu khawatir dan takut sehingga turut serta melakukan pengaturan untuk diri kita. TAWAKKAL lah!

Wallahu a'lam.

0 Response to "Esensi Tawakkal Dalam Kitab Al-Hikam"

Posting Komentar