Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu Kepada Rasulullah SAW.

Allah SWT memberikan wahyu kepada para RasulNya ada yang melalui perantara dan ada pula yang tanpa perantara. Begitu pula wahyu yang turun pada Rasulullah SAW, adakalanya melalui perantara yakni Malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu, adakalanya tanpa perantara misalnya melalui mimpi yang benar dan kalam ilahi di balik tabir.

Dalam kesempatan kali ini, kami hendak sedikit membahas tentang wahyu yang datang lewat malaikat Jibril. Lalu bagaimanakah Jibril menyampaikan wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad SAW?. 
Ada dua cara penyampaian wahyu oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW:
  1. Malaikat mendatangi Rasulullah seperti suara lonceng yang suaranya amat kuat yang mempengaruhi faktor-faktor kesadaran. Cara yang demikian adalah yang paling berat bagi Rasulullah SAW. Beliau mengumpulkan segala kekuatan kesadarannya untuk menerima, menghafal dan memahaminya. Suara itu seperti suata kepakan sayap malaikat sebagaimana yang diisyaratkan dalam hadits berikut ini:

    إذا قضى الله لأمر فى السماء ضربت الملائكة بأجنحتها خضعانا لقوله كالسلسلة على الصفوان
    "Apabila Allah menghendaki suatu urusan langit, maka para malaikat mengepak-ngepakkan sayapnya karena tunduk pada firmanNya bagaikan gemericiknya mata rantai di atas bebatuan yang licin".
  2. Malaikat menjelma sebagai seorang laki-laki ketika menghadap Rasulullah SAW. Cara yang demikian itu lebih ringan daripada cara yang pertama, karena adanya kesesuaian antara pembicara yang pendengar. Keadaan seperti ini bukan berarti zatnya telah berubah menjadi seorang manusia, tetapi yang dimaksudkan adalah untuk menyenangkan Rasulullah sebagai manusia.
Menurut Ibnu Khaldun, dalam keadaan yang pertama, Rasulullah SAW melepaskan kodratnya sebagai manusia yang bersifat jasmani untuk berhubungan dengan malaikat yang rohani sifatnya. Sedangkan dalam keadaan yang kedua, malaikat berubah dari yang rohani menjadi manusia jasmani.

Kedua cara penyampaian di atas termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah RA, bahwa Haris bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah mengenai hal penyampaian wahyu, kemudian Rasulullah menjawab:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أحيانا يأتيني مثل صلصلة الجرس وهو أشده عليّ فيفصم عني وقد وعيت عنه ما قال. وأحيانا يتمثل لي الملك رجلا فيكلمني فأعى ما يقول.

"Terkadang ia datang kepadaku bagaikan dencingan lonceng, dan itulah yang paling berat bagiku, lalu ia pergi, dan aku telah menyadari apa yang dikatakannya. Dan terkadang ia menjelma kepadaku sebagai seorang laki-laki, lalu ia berbicara kepadaku, dan aku pun memahami apa yang ia katakan".

Dalam riwayat yang lain, Siti Aisyah juga meriwayatkan tentang apa yang dialami oleh Rasulullah SAW, ia berkata:
ولقد رأيته ينزل عليه الوحي فى اليوم الشديد البرد فيفصم عنه وإن جبينه ليتفصد عرقا.

"Sungguh aku (Aisyah) pernah melihatnya ketika wahyu diturunkan pada suatu hari yang sangat dingin, lalu Malaikat Jibril pergi, sedangkan keringat pun mengucur dari dahi Rasulullah SAW".

Wallahu a'lam.

0 Response to "Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu Kepada Rasulullah SAW."

Posting Komentar