Keistimewaan Sungai Nil




Sungai Nil merupakan sungai yg sangat bersejarah, karena Nabi Musa as ketika masih bayi pernah dihanyutkan oleh ibunya yang bernama Yukabad ke sungai Nil. Tak hanya itu, sungai Nil juga disebutkan dalam 3 kitab suci agama, Yahudi, Kristen dan Islam. Dalam Taurat (dalam pengertian Perjanjian Lama), Bible dan al-Quran, sungai Nil merupakan satu-satunya sungai yg disebutkan secara jelas. Bahkan, Dalam al-Quran sungai Nil merupakan satu-satunya sungai yang disebutkan oleh Allah dengan pengertian khusus. Tak hanya itu, sungai Nil juga dijelaskan dalam banyak hadits Shahih tentang keistimewaannya.

Karena keistimewan inilah, mengkaji sungai Nil sangatlah penting. Bagaimana sebenarnya dalam agama Islam ? Apa keistimewaan-keistimewaan sungai Nil? dan mengapa ia begitu istimewa?
Berikut 7 Keistimewaan Sungai Nil di dalam Islam :

1.Sungai Nil adalah rajanya sungai ''The King of River''

Sebagaimana dinukil oleh Imam as-Suyuthi dalam Husnul Muhadharah (2/302), bahwa Amr bin Ash pernah mengatakan:

نيل مصر سيد الأنهار، سخر الله له كل نهر بالمشرق والمغرب، فإذا أراد الله أن يجري نيل مصر أمر كل نهر أن يمده، فأمدته الأنهار بمائها، وفجر الله له الأرض عيونا، فإذا انتهت جريته إلى ما أراد الله، أوحى الله إلى كل ماء ان يرجع إلى عنصره.

Artinya: “Sungai Nil Mesir adalah rajanya sungai-sungai, Allah menundukkan semua sungai di timur dan di barat kepadanya. Apabila Allah berkehendak untuk mengalirkan sungai Nil Mesir, maka Allah memerintahkan semua sungai untuk mengalirkan airnya, maka semua sungai pun mengalirkannya, dan Allah mengeluarkan untuk sungai Nil mata air-mata air bumi. Dan apabila Nil Mesir tidak lagi mengalirkan airnya sebagaimana kehendak Allah, maka Allah memerintahkan semua air untuk kembali ke asalnya”.


2.Sungai Nil adalah di antara sungai surga yang diberikan untuk penghuni dunia

Sebagaimana banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa sungai Nil merupakan sungai surga yang diturunkan oleh Allah untuk penghuni dunia. Di antara hadits shahih yang menjelaskan hal itu adalah:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (( سَيْحَانُ وَجَيْحَانُ وَالنِّيلُ وَالْفُرَاتُ كُلٌّ مِنْ أَنْهَارِ الْجَنَّةِ)) رواه مسلم

Artinya: “Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: “Seihan, Jeihan, Nil dan Efrat, semuanya adalah sungai-sungai syurga” (HR. Muslim).


3.Sungai Nil akan di angkat ketika kiamat sudah dekat

Hal ini sesuai dengan perkataan Ibnu Abbas di bawah ini:

عن ابن عباس مرفوعا: انزل الله تعالى من الجنة إلى الأرض خمسة انهار: سيحون، وجيحون، ودجلة، والفرات والنيل؛ أنزلها الله من عين واحدة من عيون الجنة، من أسفل درجة من درجاتها، على جناحي جبريل، واستودعها الجبال، وأجراها في الارض، وجعل فيها منافع للناس، فذلك قوله تعالى: وأنزلنا من السماء ماء بقدر فأسكناه في الأرض، فإذا كان عند خروج ياجوج وماجوج، أرسل الله جبريل، فرفع من الأرض القرآن والعلم والحجر من البيت ومقام إبراهيم وتابوت موسى بما فيه؛ وهذه الأنهار الخمسة، فيرفع كل ذلك إلى السماء؛ فذلك قوله: وأنا على ذهاب به لقادرون(، فإذا رفعت هذه الأشياء من الأرض عدم أهلها خيرها. [الخطيب في تاريخه 1/57, وابن حبان, المجروحين 3/323, 324, وهو ضعيف

Artinya: “Dari Ibnu Abbas, dan riwayatnya Marfu’, berkata: ‘Allah menurunkan lima sungai surga ke muka bumi ini: Seihan, Jeihan, Deglah, Efrat dan Nil, Allah menurunkannya dari salah satu dari beberapa mata air syurga, dari tingkatakan paling bawah dari tingkatan-tingkatannya, di atas dua sayap Jibril. Allah mengalirkannya di muka bumi, sehingga membawa banyak manfaat untuk manusia, hal ini sesuai dengan firmanNya: “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi…” (QS. Al-Mu’minuun: 18). Dan ketika Ya’juj dan Ma’juj keluar nanti, Allah akan mengutus Jibril untuk mengangkat dari bumi al-Quran, ilmu, batu Hajar Aswad, batu yang berada di Maqam Ibrahim,  peti Nabi Musa as berikut isinya, dan lima sungai ini. Semuanya akan diangkat kembali ke langit, dan ini sesuai dengan firmanNya: “…dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk menghilangkannya” (QS. Al-Mukminuun: 18). Ketika semua ini sudah diangkat dari muka bumi, maka manusia akan segera mengalami kehancuran”. (Dinukil dariTarikh Baghdad karya al-Khatib al-Baghdadi: 1/57, dan dalam al-Majruuhiin karya Ibnu Hibban: 3/323, 324, dan riwayat ini riwayat Dhaif).


4. Sungai nil disebut dalam Alquran sebagi laut

sebagaimana dinukil oleh al-Maqrizi dalam al-Mawa’id wal I’tibaar nya (1/65):

وقال المسعودي: نهر النيل من سادات الأنهار وأشراف البحار لأنه يرج من الجنة على ما ورد به خبر الشريعة. وقد قال: إن النيل إذا زاد غاضت له الأنهار والأعين والآبار، وإذا غاض زادت فزيادته من غيضها وغيضه من زيادتهاوليس في أنهار الدنيا نهر يسمى بحراً غير نيل مصر لكبره واستبحاره.

Artinya: “Al-Mas’udy berkata: “Sungai Nil termasuk di antara Raja nya sungai-sungai, dan termasuk di antara laut yang paling mulia, karena ia bersumber dari syurga sebagaimana disebutkan dalam berbagai keterangan. Apabila sungai nil bertambah banyak airnya, maka seluruh sungai, mata air dan sumur berkurang airnya, dan apabila sungai nil berkurang airnya, maka sungai-sungai, mata air dan sumur bertambah banyak airnya. Bertambah nya air sungai Nil dari surutnya air-air lainnya, dan surutnya air Nil dari bertambahnya air-air lainnya. Dan tidak ada satupun sungai di muka bumi ini yang disebut sebagai laut (bahr), selain Nil Mesir, karena besar dan luasnya”.


5. Satu satunya sungai yang mempunyai gelar ''Mukmin''

Dalam Gharib al-Hadits nya (1/42), juga oleh Abu as-Sa’adaat al-Mubaarak bin Muhammad al-Jazary dalam kitabnya an-Nihayah fi Gharib al-Hadits wal Atsar (1/66) disebutkan:

نهران مؤمنان، ونهران كافران. أما المؤمنان: فالنيل والفرات، وأما الكافران: فدجلة ونهر بلخ.

Artinya: “Ada dua sungai mukmin dan dua sungai kafir. Adapun dua sungai mukmin adalah: Nil dan Eufrat, sedangkan dua sungai Kafir adalah Deglah dan Balkh”.


6. Sungai nil adalah sungai madu kelak di surga

Disampaikan oleh al-Khatib al-Baghdady dalam Tarikh Baghdad nya (1/55) di bawah ini:

قال ابن عبد الحكم: حدثنا عبد الله بن صالح، حدثنا الليث، عن يزيد بن أبي حبيب، عن ابي الخير، عن كعب الأحبار، أنه كان يقول: أربعة انهار من الجنة وضعها الله في الدنيا؛ فالنيل نهر العسل في الجنة والفرات نهر الخمر في الجنة، وسيحان نهر الماء في الجنة، وجيحان نهر اللبن في الجنة. [أخرجه الحارث في مسنده والخطيب في تاريخه].

Artinya: “Ka’ab al-Ahbar berkata: “Ada empat sungai syurga yang Allah berikan di dunia, iaitu: sungai Nil yang merupakan sungai madu di surga, sungai Efrat yang merupakan sungai khamar di surga, sungai Seihan yang merupakan sungai air di syurga, dan sungai Jeihan yang merupakan sungai susu di surga kelak”. (Riwayat Harits).


7.Setiap tahun Allah mewahyukan dua hal kepada Nil

Dalam sebuah riwayat sebagaimana dinukil oleh Imam as-Suyuthi dalam Husnul Muhadarah (2/302), juga dalam an-Nujum az-Zaahirah fi Muluk Mashr wal Qaahirah (1/12) disebutkan:

وقال: حدثنا عثمان بن صالح، حدثنا ابن لهيعة، عن يزيد بن أبي حبيب أن معاوية بن أبي سفيان سال كعب الأحبار، هل تجد لهذا النيل في كتاب الله خبرا؟ قال: أي والذي فلق البحر لموسى، إني لأجده في كتاب الله يوحي إليه في كل عام مرتين، يوحي إليه عند جريه: عن الله يأمرك أن تجري فيجرى ما كتب الله، ثم يوحي إليه بعد ذلك: يا نيل عد حميداً.

Artinya: “Bahwasannya Muawiyyah bin Abi Sufyan bertanya kepada Ka’ab al-Ahbar: “Apakah kamu menemukan satu kabar dalam Kitab Allah tentang sungai Nil ini?” Ka’ab menjawab: “Demi kegagahan yang telah membelah laut kepada Nabi Musa as, sesungguhnya saya mendapatkan dalam Kitab Allah, bahwasannya Allah mewahyukan dua hal setiap tahunnya kepada Nil, pertama, Allah mewahyukan ketika Nil mengalirkan airnya bahwasannya Allah memerintahkan kamu untuk mengalirkan airnya, maka Nil pun segera mengalirkannya, sampai waktu yang telah Allah tentukan. Kedua, Allah mewahyukan setelah itu (ketika surut): ‘Wahai Nil, kembalilah kamu (maksudnya surutlah) dengan baik-baik”. Allahu 'a'lam

Demikian keistimewaan sungai Nil di dalam Islam. Semoga tulisan ini bermanfaat, Jika terjadi kesalahan dan kekurangan dalam catatan ini, Itu hanyalah dari kami,dan kepada Allah SWT kami mohon ampunan.


0 Response to "Keistimewaan Sungai Nil"

Posting Komentar