Mengetahui Awal Bulan pada Tahun Masehi

Tabel 1

Untuk mengetahui hari dan pasaran pada awal bulan januari (1 januari) pada tahun masehi, maka terlebih dahulu kita harus bagi tahun sebelumnya dengan 400, lalu sisanya dibagi 100, dan sisanya dibagi 4.
Untuk mencari hari, maka hasil bagi dari 100 dikalikan 5, dan hasil bagi dari 4 juga dikalikan 5, sisanya ditambah 2. Semua hasil tersebut dijumlahkan kemudian dibagi 7, sisanya dihitung mulai dari hari AHAD.
Untuk mencari pasaran, maka hasil bagi dari 400 dikalikan 2, dan hasil bagi dari 100 dikalikan 4, dan hasil bagi dari 4 dikalikan 1, lalu sisanya dikalikan 5, lalu jumlah keseluruhan ditambah 2, kemudian hasilnya dibagi 5 dan sisanya dihitung mulai dari LEGI. Lihat gambar dibawah.

Tabel 2

Cara di atas itu untuk mengetahui dari mana asalnya angka (aus) pada tiap-tiap bulan di tiap tahun. Misalnya pada bulan januari 1930, mengapa disitu tercantum angka 3. Proses penghitungannya seperti yang saya screenchot di bawah ini.

Disitu ditemukan bahwa 1 januari 1930 adalah rabu wage. Pada tabel 2 diketahui bahwa rabu wage ditunjukkan oleh angka 3.

Jika satu aus sudah diketahui, maka pada bulan-bulan selanjutnya tidak perlu mengulang penghitungan seperti diatas, tetapi menggunakan rumus sebagai berikut:

• Angka bulan yang sudah dilewati dikurangi oleh selisih umur bulan tersebut dengan 35.
  contoh: kode angka bulan januari 1930 adalah 3, sedangkan bulan januari itu harinya ada 31, jadi selisihnya ke 35 adalah 4. yakni 35-31 = 4
  maka aus bulan januari dikurangi 4 karena bernilai minus, maka aus 3 tersebut ditambahkan dahulu dengan 35 menjadi 38, baru dikurangi 4 menjadi 34. Jadi aus bulan februari 1930 adalah 34.
• Kode angka (aus) yang sudah ada dikurangi 1 untuk tiap-tiap 16 tahun dan dikurangi 2 untuk tiap 32 tahun, dan seterusnya.
  contoh: aus bulan januari 1930 adalah 3
              aus bulan januari 1946 adalah 2
  (Bisa dicocokkan dengan tabel di atas)

Yang perlu diingat adalah bila angka yang dikurangi lebih kecil, maka harus ditambah 35.

Tweet