MAKAM FATIMAH BINTI MAIMUN


Salah satu peninggalan Islam tertua di Nusantara adalah makam Fatimah binti Maimun bin Hibatallah yang bertuliskan tahun 475 H/1082 M yang terletak di desa Leran, 12 km sebelah barat kota Gresik. Di sekitar makam Fatimah tersebut terdapat pula makam-makam lain yang tidak berangka tahun, tetapi menurut kajian arkeologis bahwa makam-makam tersebut memiliki pola hias dari abad ke-16.

Batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun yang berangka 475 H terdapat tulisan yang berbunyi:
Bismillahirrahmanirrahim, kullu man 'alaiha faanin wa yabqa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikram. Hadza qabru syahidah Fathimah binti Maimun bin Hibatallah tuwuffiyat fi yaumil jum'ah min Rajab wa fi sanati khamsatin wa sab'ina wa arba'ati mi'atin ila rahmatillah, Shadaqallah al-'Adzim wa rasulihi al-karim.
Yang artinya kurang lebih: "Dengan nama Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang. Tiap-tiap makhluk hidup itu bersifat fana, tapi wajah Tuhanmu yang maha agung dan mulia tetap kekal adanya. Inilah makam wanita syahidah (wanita syahid) Fatimah binti Maimun bin Hibatallah yang wafat pada hari jumat bulan rajab tahun 475 H.

 Di balik bidang batu nisan tersebut juga terdapat petikan ayat al-Qur'an surat ar-Rahman ayat 55 yang ditulis dengan khat kufi.Jenis khat kufi tersebut memiliki kesamaan dengan makam kuno di Pandurangga (Panh-Rang) di wilayah Vietnam selatan yang sama-ama merupakan bukti arkeologis tertua akan kehadiran Islam di Asia Tenggara pada abad ke-5H/11 M.

Keberadaan makam-makam di sekitar makam Fatimah binti Maimun itu sangat mungkin berkaitan dengan dakwah Islam yang di lakukan oleh Syeikh Maulana Malik Ibrahim pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15. Dalam buku The History of Java, Syeikh Maulana Malik Ibrahim adalah seorang Da'i masyhur dari Arabia keturunan Zainal Abidin dan sepupu Raja Chermen, telah menetap bersama orang-orang muslim lain di desa Leran.


0 Response to "MAKAM FATIMAH BINTI MAIMUN"

Posting Komentar