Fakta Masjid al-Aqsha yang Jarang Diketahui

Salah satu masjid suci yang menjadi bukti sejarah peninggalan Islam selain Masjidil Haram dan Masjid Quba adalah Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Palestina).

Masjid Al-Aqsha menyimpan sejarah besar. Nabi Muhammad saw dalam peristiwa Isra’ Mi’raj singgah ke masjid ini dari Masjidil Haram sebelum kemudian diangkat oleh Allah ke Sidratul Muntaha. Maka selayaknyalah ummat Islam mengetahui sejarahnya dan menjaga masjid tempat suci ummat Islam ini.

Namun sayang, beberapa propaganda yang dilakukan zionis tampaknya telah mengaburkan pemahaman kita tentang masjid ini. Cobalah cari kata kunci "masjid Al Aqsha" di search engine google, kemudian akan muncul banyak gambar-gambar masjid sesuai dengan kata kunci yang kita masukkan tadi..
Beberapa gambar yang akan muncul mungkin adalah gambar berikut:


dan juga gambar berikut


Yang manakah dari kedua gambar masjid di atas yang lebih familiar di mata kita? Dan yang manakah Al Aqsha sebenarnya? Kebanyakan orang lebih familiar dengan masjid berkubah emas yang pertama, dan salah mengira bahwa itu adalah Masjid Al Aqsha.


Masjid yang  pertama sebenarnya adalah Masjid Qubbah As Sakhrah مسجد قبة الصخرة atau di kenal dengan Dome of the Rock yang dibangun pada sekitar tahun 691M oleh Abdul Malik bin Marwan yang merupakan salah satu Khalifah Bani Umayah. Masjid ini memang berkubah emas dan sangat indah, tapi banyak orang salah mengira kalau masjid ini adalah Masjid al-Aqsha, padahal sebenarnya bukan. Itulah pengaburan yang telah dilakukan kepada kita, dan kebanyakan umat Islam tidak menyadarinya.



Masjid kedua lah yang merupakan Masjid al-Aqsha  (Arab: المسجد الاقصى ,  arti harfiahnya yaitu “masjid terjauh”) adalah salah satu bangunan yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Masjid Al-Aqsha yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka’bah Makkah. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam di Makkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, Makkah hingga sekarang.



Masjid Al-Aqsha saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H dan selesai tahun 73 H. Agak berbeda dengan pengertian Masjid Al-Aqsha pada peristiwa Isra’ Mi’raj (Q.S. Al Israa’:1) yaitu meliputi seluruh kawasan Al-Haram asy-Syarif. Letak kedua masjid ini memang berdekatan.
Cobalah perhatikan gambar berikut !



Lalu untuk apa semua ini dilakukan?
Al-Quds yang ada dalam ingatan kebanyakan orang disimbolkan dengan kubah emas yang sebetulnya bukanlah kubah Al-Aqsha. Sementara Kubah Sakhra masih ada, kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Al Aqsha.

Masjid Al-Aqsha hampir hilang ditelan bumi bersama qubbahnya. Jika bangsa Yahudi ingin menghancurkan kedua masjid tersebut secara bersamaan, mereka hanya akan berbicara tentang penghancuran Masjid Al-Aqsha saja dan membiarkan masjid Qubbah Sakhra bagi bangsa Arab dan kaum muslimin. Sementara lorong-lorong di bawah al-Aqsha yang dibuat zionis Yahudi siap  meruntuhkannya. Dan entah rencana apa lagi yang sedang mereka siapkan.

Jika al-Quds dengan al-Aqshanya yang sudah hilang, Bagaimana mungkin umat Islam dapat membebaskan kota al-Quds, sementara sebagian besar mereka tidak mengetahui letak-letaknya bahkan gambarnya tidak kenal?. Bagaimana mungkin umat Islam dapat membebaskan al-Aqsha sementara mereka tidak tahu bagaimana bentuknya?. Apalagi tidak mengetahui sejauh mana bahaya yang mengancamnya. 

Beberapa penggalian di wilayah Masjid Al-Aqsa terjadi sepanjang tahun 1970-an. Pada tahun 1970, pemerintah Israel memulai penggalian intensif langsung di bawah masjid pada sisi selatan dan baratnya. Pada tahun 1977, penggalian berlanjut dan sebuah terowongan besar dibuka di bawah ruangan ibadah wanita, serta sebuah terowongan baru digali di bawah masjid, mengarah dari timur ke barat pada tahun 1979. Selain itu, Departemen Arkeologi yang berada di bawah Kementerian Agama Israel, juga menggali sebuah terowongan di dekat sisi barat masjid pada tahun 1984.


Pada bulan Februari 2007, Departemen tersebut memulai situs penggalian untuk mencari peninggalan arkeologi di sebuah lokasi di mana pemerintah ingin membangun kembali sebuah jembatan penyeberangan yang runtuh. Situs ini berjarak 60 meter dari masjid.Penggalian memicu kemarahan di banyak negara dunia Islam, dan Israel dituduh telah mencoba menghancurkan pondasi masjid.


Setelah semua yang kita saksikan, masalah Al Quds bukanlah masalah etnis dan nasionalisme Palestina semata, tapi ini juga masalah kita semua, ummat Islam diseluruh dunia.
Yang diperlukan untuk menyelesaikannya adalah kerja nyata, dan sekarang setidaknya hal kecil yang bisa kita lakukan adalah membantu ummat muslim lain untuk bisa membedakan kedua masjid ini, dan kemudian mengerti kenapa kita harus membela Al Aqhsa.


0 Response to "Fakta Masjid al-Aqsha yang Jarang Diketahui"

Posting Komentar